Pada kenyataannya, hidup sering kali tak sejalan dengan keinginan kita. Tak jarang bahkan yang kita hadapi adalah sesuatu yang sangat kita benci. Itu saya alami sendiri.
Dulu saya adalah seorang wanita yang memiliki idealisme yang lumayan tinggi. Saya selalu berpikir jauh ke depan, bahkan mungkin terlalu jauh. Jika kejadiannya A, maka biasanya nanti akan B. Jika orang yang punya karakter C maka biasanya nanti hidupnya akan D, dan lain sebagainya. Mungkin karena itulah Allah menegur saya. Allah menegur karena kesombongan saya. Saya diberikan "takdir" dengan sesuatu yang saya benci. Sesuatu yang dulu saya kira saya tidak mampu hidup dengan orang yang punya karakter seperti "itu". Nyatanya saya mampu dan bertahan hingga 6 tahun lebih. Subhanallah. Banyak pelajaran kehidupan yang saya ambil selama masa itu.
Saya masih ingat, dulu dan bahkan sampai sekarang tujuan hidup saya adalah menjadi wanita yang paling bahagia dunia akhirat. Saya tidak mau menjadi wanita yang paling menderita sedunia bagaimanapun kondisinya. Apa bisa harapan saya terwujud?
Pada kenyataanya hidup tak seindah dongeng, atau cerita masa lalu. Dalam hidup selalu tak lepas dari ujian. Lalu dimana letak kebahagiaan?
Kebahagiaan terletak di hati. Seseorang bisa dikatakan bahagia bukan dilihat dari seberapa dan apa yang telah ia dapatkan, tetapi dari bagaimana ia bisa bersyukur dari apa yang telah ia dapatkan.
Meskipun begitu, dalam hidup tidak boleh pasrah dan putus asa. Karena tangan diatas, tetap lebih baik dari tangan dibawah. Pohon beringin yang rindang tetap lebih bermanfaat dan berguna daripada rumput.
Lalu apa ada orang yang paling menderita sedunia? banyak. Bahkan mungkin lebih banyak daripada orang yang paling bahagia. Mau tahu? ciri-cirinya adalah :
1. Ia selalu mengeluh. tak hanya hitungan hari, bahkan di setiap jam, kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya selalu saja keluhan.
2. Ia cenderung lebih suka menyalahkan orang lain tanpa mau introspeksi diri. Paling tidak suka menerima kritikan.
3. Ia selalu berharap pada orang lain. Berharap dikasihanilah, di sayangilah, diperhatikan lah, dan lah-lah yang lain
4. Kata yang sering diungkapkannya adalah "andaikan". Sebuah kata yang sia-sia karena waktu tidak akan pernah berulang
5. Karena ia selalu lebih suka menyalahkan orang lain, ada banyak daftar nama beraport merah di hatinya. hatinya selalu dipenuhi kecurigaan, dan dendam. Meski begitu, ia tak selalu akan menampakkan perasaan yang sebenarnya di depan orang itu, karena ia punya kepentingan di dalamnya. Pada intinya, ia menjadi orang paling menderita sedunia karena ketidak bisaannya beradaptasi dengan kenyataan. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa hidupnya tidak seperti yang diinginkannya dulu.
Hhh... pasti capai sekali jadi orang yang paling menderita sedunia. Semoga yang membaca artikel ini tidak termasuk- orang-orang yang paling menderita sedunia. Kalaupun sesekali mengeluh, itu wajar, namanya juga manusia, hanya saja usahakan jangan jadi kebiasaan. Oh ya, tak hanya itu. Hindari kata-kata "andaikan", itu adalah kata-kata yang sia-sia dan akan membawa kita pada kesedihan karena sebuah penyesalan. Hadapi saja kenyataan yang ada dan buat solusi dari setiap permasalahan yang ada
Sumber: